Jokowi tengah mengoleskan balsem cair ke betis mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi yang kelelahan usai umroh saat transit di Bandara Madinah, Senin (7/7/2014). |
KAPUAS HULU, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo
menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya KH Hasyim
Muzadi, anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019 dan mantan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ungkapan tersebut disampaikannya saat meresmikan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) Badau di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis
(16/3/2017).
“Hari ini, kita telah kehilangan putra terbaik bangsa bapak KH Hasyim
Muzadi. Beliau telah berpulang ke rahmatullah pada pagi hari tadi, pada
pukul 06.15 WIB di kediamannya di Malang," ujar Jokowi setelah
meresmikan Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat.
"Atas nama pemerintah, atas nama rakyat Indonesa, saya ingin
menyampaikan duka yang sedalam-sedalamnya semoga arwah beliau diterima
di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik," tuturnya.
(Baca juga: Kenangan Terakhir Saat Hasyim Muzadi Dijenguk Jokowi)
Jokowi mengatakan, sosok Hasyim adalah seorang ulama sekaligus guru bangsa yang senantiasa menjaga kebinekaan di Tanah Air.
"Beliau seorang ulama besar, seorang ulama yang selalu mendinginkan
suasana, selalu menyejukkan hati kita, seorang guru bangsa yang menjaga
kebhinekaan di negara Kita Indonesia," ucapnya.
Hasyim meninggal dunia pada usia 73 tahun, Kamis (16/3/2017) pagi di kediamannya, Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment